Perencanaan Organisasi Kewirausahaan
Karakteristik Umum
Perencanaan
Bagaimana
langkah-langkah untuk menyusun strategi atau perencanaan tersebut. Ada beberapa
pokok pembahasan. Antara lain adalah karateristik umum perencanaan, jenis-jenis
perencanaan, perencanaan dan tingkatan manajemen, pendekatan dalam perencanaan
dan masih banyak lagi seputar perencanaan organisasi kewirausahaan.
Definisi
Perencanaan Organisasi Kewirausahan
Perencanaan
adalah
proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya. Perencanaan
adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk
mencapai tujuannya, sama halnya beberapa agen bola yang sudah dibahas disini
seperti promo member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia.
Tujuan
Perencanaan Organisasi kewirausahaan
Perencanaan
Organisasional memiliki
dua maksud yaitu perlindungan dan kesepakatan (Protective dan Affirmative).
Maksud Protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak-pastian
disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajamen yang
berhubungan. Tujuan Affirmatif adalah membentuk usaha terkoordinasi didalam
sebuah organisasi.
Kepimpinan dalam organisasi
kewirausahaan
Suatu definisi
yang seragam tentang kewirausahaan. Salah satu sebabnya adalah bahwa dari
penelitian kewirausahaan belum terbentuk kerangka kerja untuk memfasilitasi
penemuan fenomena empiris yang memadai dan utuh, sedangkan kerangka kerja
konseptual ini tentunya mudah ditemui di bidang penelitian ilmu sosial yang
mapan. Tentu saja fungsi masing-masing secara individual bertanggung jawab
dalam penciptaan barang dan/ atau jasa serta pemanfaatan peluang pasar.
Pengorganisasian Aktivitas
Individu
a. Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab
mungkin adalah metode penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang
paling mendasar. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas
yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu
pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Karena tanggung jawab
adalah suatu yang diterima oleh seseorang, tanggung jawab tersebut tidak bisa
didelegasikan kepada bawahan.
b. Menegaskan aktivitas kerja
manajemen
Penegasan
aktivitas-aktivitas kerja dari manajer adalah sama pentingnya dengan pembagian
aktivitas-aktivitas kerja dari non manajer. Arti penting dari penegasan ini
didukung oleh kenyataan bahwa manajer mempengaruhi bagian terbesar dari sumber
daya- sumber daya dalam sistem manajemen dibandingkan dengan individu non
manajer.
c. Wewenang
Wewenang
adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan
pemegangnya bertindak dengan dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara
langsung tindakan dari orang lain melalui perintah yang dikeluarkannya.
Wewenang didefinisikan sebgaai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh
individu sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh dalam sistem.
d. Jenis-jenis wewenang
Tiga tipe
utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalam: (1) wewenang lini, (2) wewenang staf, (3) wewenang
fungsional. Tiap-tiap tipe dari wewenang yang ada dalam organisasi tersebut
hanya bisa membuat individu bisa melaksanakan tipe tanggung jawab yang berbeda
yang telah dibebankan pada mereka.
Wewenang Lini dan Staf
Wewenang lini
adalah yang paling mendasar dalam suatu organisasi dan mencerminkan hubunagn
atasan dan bawahan yang ada. Wewenang lini adalah hak untuk membuat keputusan
dan untuk memberikan perintah mengenai produksi, penjualan, atau perilaku
bawahan yang berhubungan dengan keuangan. Wewenang staf adalah hak untuk
memberi saran atau membantu mereka yang memiliki wewenang lini dan personalia
staf lainnya. Wewenang staf ada untuk membuat mereka-mereka yang bertanggung
jawab bagi perbaikan efektivitas personalia lini untuk melaksanakan tugas-tugas
yang diperlukan. Contoh dari anggota organisasi dengan wewenang staf adalah
anggota departemen akuntansi dan personalia.
Konflik Hubungan Lini – Staf
Dari sudut
pandang personalia lini, konflik diciptakan antara personalia lini dan staf
karena personalia staf (1) cenderung menguasai wewenang lini; (2)
tidak memberikan saran yang bagus; (3) mencuri kredit atau
penghargaan bagi suatu keberhasilan; (4) tidak berusaha senantiasa
memberi informasi pada personalia lini; dan (5) tidak melihat
gambaran keseluruhan. Dari sudut pandang personalia staf, konflik diciptakan
antara personalia lini dan staf karena personalia lini (1) tidak
memanfaatkan sepenuhnya personalia staf; (2) menolak pada gagasan
baru; (3) tidak memberikan personalia staf kekuasaan yang memadai.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Istilah
sentralisasi dan desentralisasi meguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian
ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung
yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum).